Profil Desa Adikarso
Ketahui informasi secara rinci Desa Adikarso mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen, pusat agraris dan UMKM yang strategis di Kabupaten Kebumen. Temukan potensi ekonomi, data penduduk terbaru, kearifan lokal, serta infrastruktur desa penyangga ibu kota yang terus berkembang dan beradaptasi.
-
Lokasi Strategis
Berbatasan langsung dengan wilayah pusat kota Kebumen, menjadikan Desa Adikarso sebagai kawasan penyangga vital bagi perkembangan ekonomi dan sosial ibu kota kabupaten.
-
Ekonomi Berbasis Agraris dan Kreatif
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian yang subur serta geliat industri rumah tangga dan UMKM, termasuk inovasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan tanaman herbal.
-
Kearifan Lokal yang Terjaga
Masyarakatnya aktif melestarikan tradisi turun-temurun, seperti "Krapyak", yang menunjukkan kuatnya nilai gotong royong, kreativitas seni kriya, dan ikatan sosial.

Terletak menempel dengan pusat denyut nadi pemerintahan dan ekonomi Kabupaten Kebumen, Desa Adikarso hadir sebagai sebuah wilayah dengan peran ganda yang krusial. Desa yang masuk dalam administrasi Kecamatan Kebumen ini tidak hanya menjadi lumbung pangan melalui lahan pertaniannya yang subur, tetapi juga merupakan laboratorium sosial dan ekonomi yang dinamis, tempat tradisi dan inovasi tumbuh berdampingan. Posisinya yang strategis menjadikan Adikarso etalase terdepan dari wajah pedesaan yang beradaptasi dengan modernitas perkotaan.
Desa Adikarso memegang peranan penting sebagai salah satu dari 24 desa/kelurahan di Kecamatan Kebumen. Wilayahnya menjadi zona transisi yang esensial, menghubungkan karakter agraris pedesaan dengan dinamika kehidupan urban. Kedekatan ini memberikan keuntungan akses, namun sekaligus menghadirkan tantangan dalam mempertahankan identitas dan lahan produktif di tengah laju pembangunan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Adikarso, dari kondisi geografis, demografi, hingga denyut perekonomian dan potensi masa depannya.
Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis
Secara geografis, Desa Adikarso berlokasi pada koordinat 7°41′40″ Lintang Selatan dan 109°40′27″ Bujur Timur. Lokasinya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan kelurahan dan desa yang menjadi bagian dari pusat kota Kebumen. Letaknya yang berdampingan dengan ibu kota kabupaten memberikan aksesibilitas yang tinggi bagi warganya terhadap fasilitas publik, pasar dan pusat pemerintahan.
Berdasarkan data yang ada, Desa Adikarso memiliki luas wilayah total sekitar 133,5 hektare atau 1,335 km². Topografi wilayahnya secara umum terbagi menjadi dua karakteristik utama: area permukiman padat penduduk yang cenderung datar dan area dataran rendah yang didominasi oleh lahan persawahan irigasi. Kontur tanah yang datar dan subur ini menjadi fondasi utama bagi sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Adapun batas-batas wilayah administrasi Desa Adikarso ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Jatisari.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Candimulyo dan Kelurahan Kebumen.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Panjer.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Gemeksekti dan Desa Kawedusan.
Secara administratif, pemerintahan desa terbagi ke dalam 5 Rukun Warga (RW) yang membawahi beberapa Rukun Tetangga (RT), yang juga merepresentasikan dusun-dusun yaitu Dusun Kedompon (RW 1), Dusun Kayuapu (RW 2), Dusun Gentan (RW 3), Dusun Keputihan (RW 4), dan Dusun Ketraman (RW 5).
Demografi dan Tata Pemerintahan
Menurut data BPS Kabupaten Kebumen dalam Angka untuk Kecamatan Kebumen, jumlah penduduk Desa Adikarso terus menunjukkan dinamika. Meski data spesifik per tahun 2024 atau 2025 memerlukan konfirmasi sensus terbaru, proyeksi berdasarkan data sebelumnya menunjukkan populasi desa ini berkisar di angka 5.000 hingga 6.000 jiwa. Dengan luas wilayah 1,335 km², maka kepadatan penduduk Desa Adikarso tergolong tinggi, mencapai lebih dari 4.000 jiwa per kilometer persegi. Angka ini mencerminkan karakter permukiman yang padat, khas wilayah penyangga kota.
Struktur penduduknya didominasi oleh usia produktif, dengan mata pencaharian mayoritas sebagai petani dan buruh tani. Namun seiring perkembangan zaman, diversifikasi profesi mulai terlihat, mencakup pedagang, pegawai swasta, aparatur sipil negara (ASN), dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Adikarso berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, termasuk Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Dusun (Kadus). Proses perencanaan dan pengawasan pembangunan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai representasi masyarakat. Berdasarkan berita terkini, salah satu tokoh kunci dalam pemerintahan desa yang aktif memberikan informasi kepada publik ialah Sekretaris Desa, Ahmad Amin Mustofa. Pemerintahan Desa Adikarso secara aktif memanfaatkan teknologi informasi melalui website resmi desa untuk mempublikasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan kegiatan-kegiatan desa, menunjukkan komitmen terhadap transparansi.
Peta Perekonomian: Dari Sawah Hingga Sentra Industri Rumah Tangga
Perekonomian Desa Adikarso berakar kuat pada sektor agraris. Hamparan sawah yang luas menjadi pemandangan umum, dengan padi sebagai komoditas utama yang ditanam sepanjang tahun. Sistem irigasi yang relatif baik menopang produktivitas pertanian, menjadikan desa ini salah satu pemasok beras untuk kebutuhan lokal dan regional. Selain padi, para petani juga menanam palawija dan sayuran sebagai diversifikasi tanaman.
Di luar pertanian, denyut ekonomi desa juga digerakkan oleh sektor UMKM dan industri rumah tangga. Sejumlah warga aktif sebagai pengusaha pengepul barang daur ulang, menunjukkan adanya kesadaran ekonomi sirkular di tingkat akar rumput. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat yang digalakkan oleh pemerintah desa, kelompok PKK, maupun mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Salah satu inovasi yang menonjol ialah pelatihan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Melalui program ini, ibu-ibu PKK dilatih untuk mengolah tanaman serai menjadi minuman herbal lemongrass yang memiliki nilai jual. Inisiatif seperti ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga membuka peluang ekonomi alternatif bagi warga.
Selain itu, isu pengelolaan sampah plastik yang menjadi tantangan di wilayah padat penduduk coba diatasi melalui solusi kreatif. Warga, khususnya kader PKK, mendapatkan pelatihan untuk membuat ecobrick, yaitu botol plastik yang dipadatkan dengan sampah anorganik bersih untuk dijadikan bahan baku pembuatan mebel seperti kursi dan meja. Inovasi ini diapresiasi oleh pemerintah desa sebagai langkah solutif yang mengubah sampah menjadi barang bernilai guna dan berpotensi ekonomis.
Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang Kehidupan Masyarakat
Sebagai desa yang berdekatan dengan pusat kota, Desa Adikarso memiliki akses terhadap infrastruktur yang tergolong memadai. Jaringan jalan utama desa sudah beraspal dan terhubung dengan baik ke jalan-jalan protokol Kabupaten Kebumen, memudahkan mobilitas warga dan distribusi hasil bumi.
Di bidang pendidikan, fasilitas formal tersedia untuk jenjang pendidikan dasar. Terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), salah satunya ialah MI Swasta Adikarso yang telah terakreditasi A. Ketersediaan lembaga pendidikan dasar ini memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa harus menempuh jarak yang jauh.
Untuk layanan kesehatan, warga dapat mengakses Puskesmas Pembantu (Pustu) atau langsung menuju Puskesmas utama dan rumah sakit di pusat kota Kebumen yang lokasinya tidak jauh. Fasilitas peribadatan juga tersedia lengkap, dengan masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun. Salah satu tempat ibadah yang memiliki nilai sejarah yaitu Masjid Darussalam Gesingkeputihan.
Ketersediaan listrik dan jaringan telekomunikasi sudah menjangkau seluruh wilayah desa, mendukung aktivitas ekonomi digital dan komunikasi warga sehari-hari. Balai Desa Adikarso menjadi pusat kegiatan masyarakat, sering digunakan untuk musyawarah desa, pelatihan, hingga acara kebudayaan.
Potensi dan Arah Pembangunan Desa ke Depan
Salah satu potensi terbesar yang dimiliki Desa Adikarso adalah kekayaan tradisi dan kearifan lokalnya. Sebuah tradisi turun-temurun yang masih lestari hingga kini yaitu "Krapyak". Dilaksanakan setiap bulan Sura (Muharram), warga secara gotong royong mengganti pagar bambu di makam para sesepuh desa, seperti Mbah Amonggati dan Mbah Amenggati. Tradisi ini lebih dari sekadar aktivitas fisik; ia menjadi simbol kekompakan, pelestarian seni kriya anyaman bambu tanpa paku, dan penghormatan terhadap leluhur. Ahmad Amin Mustofa, Sekretaris Desa, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Geopark Kebumen dalam hal kreativitas seni dan sejarah.
Menghadapi masa depan, Desa Adikarso memiliki beberapa arah pengembangan yang prospektif. Kombinasi antara lahan pertanian produktif dan inisiatif UMKM kreatif menjadi modal utama untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan pascapanen dapat menjadi fokus selanjutnya. Misalnya, mengembangkan produk turunan beras atau mengemas minuman herbal lemongrass secara profesional untuk pasar yang lebih luas.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi ialah tekanan urbanisasi dan potensi alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman atau komersial. Proyek-proyek infrastruktur skala besar, seperti rencana pembangunan jalan tol, juga menjadi perhatian serius bagi warga yang lahannya terancam. Oleh karena itu, diperlukan tata kelola ruang yang bijaksana dari pemerintah kabupaten dan desa untuk menyeimbangkan antara kebutuhan pembangunan dan pelestarian lahan produktif.
Dengan semangat gotong royong yang tecermin dalam tradisi Krapyak dan geliat inovasi di tingkat akar rumput, Desa Adikarso memiliki fondasi yang kuat. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal seperti akademisi akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi yang ada, menjadikan Adikarso sebagai desa penyangga yang maju, mandiri, dan berbudaya.